Sobat Infosehat, kali ini Saya ingin membagikan Laporan Pendahuluan Askep Bayi Neonatus Prematur sebagai panduan sobat, khususnya mahasiswa perawat dalam membuat Asuhan Keperawatan Bayi Neonatus Prematur, mudah mudahan bisa bermanfaat bagi sobat semua, terutama mahasiswa keperawatan yang lagi butuh referensi pembuatan askep. Silakan dibaca lengkapnya di bawah ini :
A.
PENGERTIAN
Bayi Prematur
adalah bayi yang lahir kurang dari usia kehamilan yang normal (37 minggu) dan
juga dimana bayi mengalami kelainan penampilan fisik.
Bayi premature adalah bayi yang
lahir sebelum minggu ke 37,
dihitung dari mulai hari pertama menstruasi terakhir,
dianggap sebagai periode kehamilan memendek.
(Nelson. 1998 dan Sacharin, 1996)
Prematoritas dan berat lahir rendah biasanya terjadi
secara bersamaan, terutama diantara bayi dengan berat 1500
gr atau kurang saat lahir.
Keduanya berkaitan dengan terjadinya peningkatan morbilitas
dan mortalitas neonatus.
B.
ETIOLOGI
Ø Faktor
Maternal
Toksenia, hipertensi, malnutrisi / penyakit kronik, misalnya diabetes
mellitus. Kelahiran premature ini berkaitan dengan adanya kondisi
dimana uterus tidak mampu untuk menahan fetus,
misalnya pada pemisahan premature,
pelepasan plasenta dan infark dari
placenta.
Ø Faktor Fetal
Kelainan Kromosomal (misalnya trisomiantosomal),
fetusmultiganda, cidera radiasi
(Sacharin. 1996)
1. Faktor yang berhubungan dengan kelahiran premature :
A. Kehamilan
Ø Malformasi Uterus
Ø Kehamilan ganda
Ø TI. Servik Inkompeten
Ø KPD
Ø Pre eklamsia
Ø Riwayat kelahiran premature
Ø Kelainan Rh
B. Penyakit
Ø Diabetes Maternal
Ø Hipertensi Kronik
Ø UTI
Ø Penyakit akut lain
C. Sosial Ekonomi
Ø Tidak melakukan perawatan prenatal
Ø Status sosial ekonomi rendah
Ø Mal nutrisi
Ø Kehamilan remaja
2. Faktor Resiko Persalinan Prematur :
a.Resiko Demografik
Ø Ras
Ø Usia (> 40 tahun)
Ø Status sosio ekonomi rendah
Ø Belum menikah
Ø Tingkat pendidikan rendah
b.Resiko Medis
Ø Persalinan dan kelahiran premature
sebelumnya
Ø Abortus trimester kedua (lebih dari 2x
abortus spontan atau elektif)
Ø Anomali uterus
Ø Penyakit-penyakit medis (diabetes,
hipertensi)
Resiko kehamilan saat ini :
Ø Kehamilan multi janin, Hidramnion,
kenaikan BB kecil, masalah-masalah plasenta (misal : plasenta previa, solusio
plasenta), pembedahan abdomen, infeksi (misal : pielonefritis, UTI),
inkompetensia serviks, KPD, anomaly janin
c.Resiko Perilaku dan Lingkungan
Ø Nutrisi buruk
Ø Merokok (lebih dari 10 rokok sehari)
Ø Penyalahgunaan alkohol dan zat lainnya
(mis. kokain)
Ø Jarang / tidak mendapat perawatan
prenatal
d.Faktor Resiko Potensial
Ø Stres
Ø Iritabilitas uterus
Ø Perestiwa yang mencetuskan kontraksi uterus
Ø Perubahan serviks sebelum awitan
persalinan
Ø Ekspansi volume plasma yang tidak adekuat
Ø Defisiensi progesteron
Ø Infeksi
C. PATOFISIOLOGI
Persalinan
preterm dapat diperkirakan dengan mencari faktor resiko mayor atau minor.
Faktor resiko minor ialah penyakit yang disertai demam, perdarahan pervaginam
pada kehamilan lebih dari 12 minggu, riwayat pielonefritis, merokok lebih dari
10 batang perhari, riwayat abortus pada trimester II, riwayat abortus pada trimester
I lebih dari 2 kali
Faktor resiko
mayor adalah kehamilan multiple, hidramnion, anomali uterus, serviks terbuka
lebih dari 1 cm pada kehamilan 32 minggu, serviks mendatar atau memendek kurang
dari 1 cm pada kehamilan 32 minggu, riwayat abortus pada trimester II lebih
dari 1 kali, riwayat persalinan preterm sebelumnya, operasi abdominal pada
kehamilan preterm, riwayat operasi konisasi, dan iritabilitas uterus.
Pasien
tergolong resiko tinggi bila dijumpai 1 atau lebih faktor resiko mayor atau
bila ada 2 atau lebih resiko minor atau bila ditemukan keduanya. (Kapita
selekta, 2000 : 274)
9. Klasifikasi pada bayi premature :
a.Bayi prematur digaris batas
Ø 37 mg, masa gestasi
Ø 2500 gr, 3250 gr
Ø 16 % seluruh kelahiran hidup
Ø Biasanya normal
Ø Masalah :
1. Ketidak
stabilan
2. Kesulitan
menyusu
3. Ikterik
4. RDS mungkin
muncul
Ø Penampilan :
1. Lipatan pada
kaki sedikit
2. Payudara lebih
kecil
3. Lanugo banyak
4. Genitalia
kurang berkembang
b. Bayi Prematur Sedang
1. 31 mg – 36
gestasi
2. 1500 gr – 2500
gram
3. 6 % - 7 % seluruh kelahiran hidup
Ø Masalah :
1.
Ketidak
stabilan
2.
Pengaturan glukosa
3.
RDS
4.
Ikterik
5.
Anemia
6.
Infeksi
7.
Kesulitan
menyusu
Ø Penampilan :
1. Seperti pada
bayi premature di garis batas tetapi lebih parah
2. Kulit lebih
tipis, lebih banyak pembuluh darah yang tampak
c. Bayi Sangat Prematur
Ø 24 mg – 30 mg gestasi
Ø 500 gr – 1400 gr
Ø 0,8 % seluruh kelahiran hidup
Ø Masalah : semua
< Penampilan :
a)
Kecil tidak memiliki lemak
b)
Kulit sangat tipis
c)
Kedua mata mungkin berdempetan(Bobak.
Ed 4. 2005)
9. Karakteristik Bayi Prematur :
Ø Ekstremitas tampak kurus dengan sedikit
otot dan lemak sub kutan
Ø
Kepala dan badandisporposional
Ø Kulit tipis
dan keriput
Ø Tampak pembuluh darah di abdomen dan
kulit kepala
Ø Lanugo pada extremitas, punggung dan bahu
Ø Telinga lunak dengan tulang rawan min
dan muda hterlipat Labia dan
Ø clítoris tampak menonjol
Ø Sedikit lipatan pada telapak tangan & kaki
10. Kondisi yang menimbulkan masalah bayi prematur :
a. Sistem Pernapasan
Ø Otot-otot pernapasan susah
berkembang
Ø Dinding dada tidak stabil
Ø Produksi surfaktan penurunan
Ø Pernafasan tidak teratur dengan periode
apnea dan ajanosis
Ø Gag reflek dan batuk
b. Sistem Pencernaan
Ø Ukuran Lambung Kecil
Ø Enzim penurunan
Ø Garam Empedu Kurang
Ø Keterbatasan mengubah glukosa menjadi
glikogenKeterbatasan melepas insulin
Ø Kurang koordinasi reflek menghisap dan
menelan
c. Kestabilan Suhu
Ø Lemak subkutaneus sedikit, simpanan
glikogen & lipid sedikit
Ø Kemampuan menggigil menurunan
Ø Aktivitas kurang
Ø Postur flaccid,
permukaan terexpose meningkat
d.Sistem Ginjal
Ø Ekskresi sodium meningkat
Ø Kemampuan mengkonsentrasi &
mengeluarkan urin menurun
Ø Jumlah tubulus glomerulus tidak seimbang untuk
protein, as. Amino & sodium
e. Sistem Syaraf
Ø Respon untuk stimulasi lambat
Ø Reflek gag, menghisap & menelan
kurang
Ø Reflek batuk lemah
Ø Pusat kontrol pernafasan, suhu & vital
lain belum berkabung
f. Infeksi
Ø Pembentukan antibodi kurang
Ø Tidak ada munoglobulin M
Ø Kemotaksis terbatas
Ø Opsonization penurunan
Ø Hypo fungsi kel. axrenal
g. Fungsi Liver
Ø Kemampuan mengkonyugasi bill
Ø Penurunan Hb setelah lahir
11. Komplikasi Umum Pada Bayi Prematur
a. Sindrom Gawat Napas (RDS)
Ø Tanda Klinisnya : Mendengkur, nafas
cuping hidung, retraksi, sianosis, peningkatan usaha nafas, hiperkarbia,
asiobsis respiratorik, hipotensi dan syok
b. Displasin bronco pulmaner (BPD) dan Retinopati
prematuritas (ROP)
Ø Akibat
terapioksigen, seperti perporasi dan inflamasi nasal, trakea, dan faring.
(Whaley & Wong, 1995)
c.
Duktus Arteriosus Paten (PDA)
d.
Necrotizing Enterocolitas (NEC) à (Bobak. 2005)
12. PemeriksaanDiagnostik
:
~ Jumlah darahlengkap
: Hb/Ht
~ Kalsium
serum
~
Elektrolit (Na , K , U) : goldarah (ABO)
~ Gas
DarahArteri (GDA) : Po2, Pco2
(Doengoes. Ed.
2, 2001)
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Sirkulasi
Ø Nadi apikal mungkin cepat / tidak
teratur dalam batas normal (120 sampai 160 dpm) murmur jantung yang dapat
menandakan duktus arteriosus paten (PDA)
b. Makanan / Cairan
Ø Berat badan kurang dari 2500 g
C . Neurosensori
Ø Tubuh panjang, kurus, lemas dengan
perut agak gendut
Ø Ukuran kepala besar dalam hubungan
dengan tubuh : sutura mungkin mudah di gerakan, fontanel mungkin besar /
terbuka lebar
Ø Umumnya terjadi edema pada kelopak
mata, mata mungkin merapat Reflek tergantung pada usia gestasi
d.
Pernafasan
Ø Apgar score mungkin rendah
Ø Pernafasandangkal,
tidak teratur, pernafasan diafragmatik intermiten (40-60 x/mnt) mengorok,
pernafasan cuping
hidung, retraksi suprasternal subternal, sianosisada.
Ø Adanya bunyi ampelas pada auskultasi,
menandakan sindrom distres pernafasan (RDS)
e. Keamanan
Ø Suhu berfluktuasi dengan mudah
Ø Menangi smungkin lemah
Ø Wajah mungkin memar, mungkin kaput
suksedaneum
Ø Kulit transparan
Ø Lanugo
terdistribusi secara luasdiseluruhtubuh
Ø Ekstremitastampak
edema
Ø Garis telapak kaki terlihat
Ø Kuku pendek
f. Seksualitas
Ø Persalinan / kelahiran tergesa-gesa
Genetalia ;
Labia minora lebih besar dari labia mayora dengan kritoris menonjol testis pria
tidak turun, rugae mungkin banyak / tidak ada pada skrotum
g. Data Penunjang :
Ø Pengobatan :
1. Cettrazidine 2
x 75 mg
2. Aminophylin 2 x
0,15 /IV
3. Mikasin 2 x 10
mg
4. Aminosteril 15
cc
Ø Perhatian Khusus:
1.
O2
2.
Observasi
TTV
Ø Laboratorium pada tanggal 27 September 2005 :
- Ht : 46 vol
%
- Hb :
15,7 gr/dl
- Leukosit
: 11 900 ul
-
Cloridadarah : 112 mEq
- Natrium darah
: 140
- Kalium : 4,1
- GDS : 63
2. Diagnosa
Keperawatan
a.
Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan perfusi ventilasi
b.
Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan imaturitas pusat pernafasan perkembangan otot, penurunan energi / kelelahan
c. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan imaturita sproduksi enzim.
d. Resiko terjadi penurunan hipotermia berhubungan dengan perkembangan SSP imatur,
ketidakmampuan merasakan dingin berkeringat
e. Resiko infeksi berhubungan dengan responi munimatur, prosedur invasif
3.Intervensi Keperawatan
a. Kerusakan pertukaran gas berhubungan
dengan ketidakseimbangan perfusi ventilasi
Ø Intervensi :
-
Ukurberatbadanbayidanperhatikanjeniskelamin
-
Observasi pernafasan ;cuping hidung, dispnea dan ronki
- Observasi
dengan pemantauan O2 catat setiap jam ubah sisi alat setiap 3-4 jam
b. Ketidakefektifan pola nafas
berhubungan dengan imaturitas pusat pernafasan, keterbatasan perkembangan otot,
penurunan energi / kelelahan
Intervensi
:
-
Observasi frekuensi pernapasan dan pola nafas (pernafasan, tonus
ototdanwarnakulit)
- Atur /
posisikan bayi telentang dengan gulungan popok di bawah bahu
- Pertahankan
suhu tubuh
- Berikan
rangsang taktil yang segera
Kolaborasi :
- Berikan O2 à ½ liter
-
Berikanobataminofilin 2 x 0,15 cc
c. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
imaturitas produksi enzim.
Intervensi :
- Observasimaturitasrefleksmenelan dan menghisap
- Auskultasi
bising usus sehari 1 kali
- Beri minum
susu pasi ”LLM” 10 x 10 cc/mnt setiap 3 jam
- Timbang berat
badan setiap hari.
- Berikan
terapi mikasin 2 x 25 mg
d. Resiko terjadi penurunan hipotermia berhubungan
dengan perkembangan SSP imatur, ketidak mampian merasakan dingin dan
berkeringat
Intervensi :
- Gunakan lampu
pemanas selama prosedur
- Kurangi
pemajanan pada aliran udara
- Ganti pakaian
bila basah
- Observasi
sistem pengaturan suhu inkubater setiap 15 menit (33,4 oC)
- Observasi
adanya sesak, sianosis, kulit belang dan menangis buruk
- Observasihaluaran dan beratjenisurin
Kolaborasi
:
- Berikan
O2
- Therapy
Blue Light
e. Resikoi nfeksi berhubungan dengan respon imun imatur,
prosedur invasif
Intervensi
:
-
Pertahankan cuci tangan yang benar
-
Pertahankan kesterilan alat
-
Observasi hasil pemeriksaan laboratorium
- Obervasi
TTV “ S, N, P “ tiap 8 jam
-
Observasi tanda-tanda infeksi
Kolaborasi
:
- Berikan aminofilin
2 x 0,15 cc àencerkanmelalui
IV tiap 7 jam
- Berikan garamicyn
(salep) 3 x sehari
4. Evaluasi
:
- Jalan nafas
tetap paten
- Bayi tidak
menunjukan tanda-tanda TIK
- Bayi
menunjukan bukti homeostatis
- Bayi dapat
menunjukan penambahan berat badan (2x 20-30 gr/hr)
- Suhu aksila
bayi tetap dalam rentang normal untuk usia pasca konsepsi
DAFTAR PUSTAKA
Boback. 2004. Keperawatan
Maternitas. Ed. 4. Jakarta : EGC.
Carpenito,
Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan.Edisi 8.
Jakarta : EGC.
Doenges,
Marilynn E. 2001. Rencana Perawatan Maternal. Ed. 2. Jakarta
: EGC.
Saccharin,
Rossa M. 2004. Prinsip Keperawatan Pediatrik. Ed. 2. Jakarta : EGC.
Wong, Donna L.
2004. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC.
No comments:
Post a Comment