Diabetes Melitus : Pembunuh Diam Diam



Ketemu lagi sob, dengan info ragam info sehat. Kali ini kita akan lanjutkan pembahasan mengenai penyakit diabetes melitus. Gejala, tanda tanda, jenis, dan akibat dari diabetes melitus yang dikenal juga sebagai penyakit gula, di kesempatan lain kita juga akan bahas komplikasi diabetes melitus pada posting selanjutanya.
Diabetes Melitus : The Silent Killer. Jaman telah berubah. Kini penyakit yang biasanya lekat pada orang berusia 40 ke atas dapat menyerang usia muda, salah satunya Diabetes Melitus. Tepat 14 November adalah Hari Diabetes Internasional yang diprakarsai International Diabetes Federation (IDF). Jumlah penderita Diabetes Melitus di Indonesia cukup mengkhawatirkan karena berada di urutan keempat dengan prevalensi tertinggi di dunia setelah India, Cina, dan Amerika.

Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit dengan gangguan metabolisme yang berlangsung lama (biasanya tahunan), yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah. Normalnya kadar gula dalam darah berkisar antara 70 – 150 mg/dL.  Kondisi hyperglycemia apabila kadar gula dalam darah jauh di atas nilai normal, sedangkan hypoglycemia apabila seseorang mengalami penurunan nilai gula dalam darah di bawah normal.

Untuk mengecek seseorang mengidap diabetes atau tidak dapat dipastikan jika hasil pemeriksaan gula darah puasa mencapai level 126 mg/dl atau lebih, dan pemeriksaan gula darah 2 jam setelah puasa (minimal 8 jam) mencapai level 180 mg/dl.  Pada pemeriksaan gula darah sewaktu, diagnose diabetes jika nilai kadar gula darah mencapai level antara 140 mg/dL dan 200 mg/dL, atau di atas 200 mg/dl.
 
Jenis Diabetes
 
Tipe 1
Tipe 2
Didiagnosa pada saat anat-anak dan dikenal sebagai juvenile diabetes
Merupakan jenis diabetes yang paling umum ditemukan
 
Ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi hormon insulin
Ditandai dengan kurangnya produksi hormone insulin atau ketidak mampuan tubuh menggunakan hormone insulin secara efektif

Beberapa gejala diabetes adalah :
  • Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)
  • Sering atau cepat merasa haus  (Polydipsia)
  • Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)
  • Frekuensi urine meningkat / kencing terus (Glycosuria)
  • Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
  • Kesemutan / mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan dan kaki
  • Cepat lelah dan lemah setiap waktu
  • Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
  • Rasa gatal
  • Gairah seks lemah
  • Apabila luka / tergores (korengan) lambat penyembuhannya
  • Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.
Dalam jangka panjang diabetes yang tidak ditangani akan menimbulkan berbagai komplikasi:
  • Gangguan pembuluh darah
    Terutama dapat terjadi pada otak dan menimbulkan stroke atau pada mata menimbulkan diabetik retinopati (rusaknya pembuluh darah retina mata)
  • Serangan jantung
    Tingginya glukosa dalam darah meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol sehingga dapat menyumbat pembuluh darah jatung
  • Gagal ginjal
  • Amputasi pada jari kaki akibat kematian jaringan
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan diabetes:
  • Keturunan
  • Kegemukan
  • Tekanan darah tinggi
  • Kadar trigliserida tinggi
  • Pola makan dan pola hidup tidak sehat
  • Kurang olah raga
  • Kehamilan
Setelah tahu gejala, akibat, dan faktor-faktor yang menyebabkan diabetes, bagaimana cara pencegahannya? Lalu apa yang harus dikontrol? Hal pertama yang harus dilakukan untuk pencegahan adalah mengatur pola makan seimbang dan menjaga berat badan ideal. Memang tidak mudah, tapi ingatlah bagaimana dampaknya ke depan, akan lebih banyak biaya yang keluar dan juga pengaturan pola makan yang lebih ketat. Selanjutnya, istirahatlah dengan cukup, lakukan olahraga teratur, dan hindari rokok.

Dan jika sudah terkena diabetes, hal yang harus selalu diperhatikan adalah memonitor kadar gula darah, kontrol teratur ke dokter, mengatur pola makan, istirahat, olah raga, dan berhenti merokok.  Yuk selalu menjaga kesehatan untuk masa depan lebih baik.

Sumber:
www.depkes.go.id/download.php?file=

No comments:

Post a Comment